Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 03 Juli 2013

GoodBye, The Legend



Taufik Hidayat telah mundur sebagai atlet bulu tangkis. Ia mengumumkan pensiun setelah menjalani pertandingan terakhirnya di Djarum Indonesia Open, Rabu 12 Juni 2013. Djarum Indonesia Open adalah turnamen terakhir yang diikuti Taufik. Sayang ia tidak menutupnya dengan sempurna. Taufik kalah di putaran pertama. Tetapi walau bagaimana ia telah melalui proses perjuangan yang panjang dan sudah mempersembahkan yang terbaik. Taufik resmi mengucapkan selamat tinggal , melambaikan tangan kepada seluruh penggemarnya hari Minggu, 16 Juni 2013 di sela-sela Final Djarum Indonesia Open. Sepanjang karirnya, Taufik mengoleksi 25 gelar juara. Diantaranya  1 emas Olimpiade, 1 gelar Juara Dunia, 3 emas Asian Games, 2 emas SEA Games, 2 Thomas Cup dan rekor enam kali juara Indonesia Open.






Aku mulai mengenal nama Taufik Hidayat di akhir tahun 1998. Setahun berikutnya namanya kian bersinar ketika mengikuti Sea Games di Brunei. Saat itulah aku mulai mengidolakannya. Saat ketika semua berita tentang Taufik menjadi penting. Puncaknya adalah ketika Olympiade Sidney. Aku masih sangat ingat hari itu. Rabu, 29 September 2000, hari ketika aku menyeka air mata untuk kekalahannya. Melalui layar TV aku mengikuti jalannya pertandingan. Dag dig dug ketika angka pemain lawan telah jauh melampaui Taufik. Gigih menyemangati dari balik monitor TV dengan teriakan kencang-kencang. “Ayo Taufik, ayo...ayo.. Yessss!!!”. Sebaliknya berseru “yaaaaaaaaahhh” ketika angka diraih lawan. Di saat-saat yang menentukan, pemain lawan sudah berada di atas angin, tiba-tiba layar TV bergoyang, lalu gambar dan suaranya hilang, layarnya berganti hitam. Aku berseru kecewa. Siaran TVRI kok payah di saat-saat genting begini. Aku menunggu semenit, dua menit, lima menit. lewat sepuluh menit barulah layarnya normal kembali. Tetapi gambar di layar bukan lagi lapangan bulu tangkis, melainkan studio dengan dua orang komentator yang sedang membahas hasil pertandingan.


Pertandingan telah berakhir. Dari raut wajah kedua komentator itu yang sama sekali tidak bergairah aku tahu, aku mengerti, Taufik kalah. Impiannya menjadi juara olympiade Sidney kandas. Hatiku benar-benar mencelos. Air mata jatuh tanpa bisa kucegah. Aku menangis menyaksikan tayangan potongan-potongan gambar pertandingan. Menulis berlembar-lembar di buku harian. Berisi kalimat-kalimat dukungan. “Apapun yang terjadi kamu telah melakukan yang terbaik. Kamu tetap kebanggaan. Kesempatan mendapatkan emas olympiade masih terbuka. Kamu masih sangat muda. Teruslah berjuang, A’. Empat tahun lagi emas itu kan ada di genggamanmu”. Sesungguhnya kalimat itu untuk menghibur diriku sendiri yang tiba-tiba drop semangat. Aku juga masih menyimpan potongan berita di koran lokal seusai olympiade. Judulnya: Taufik Menyepi di Bandung. 

Poster Taufik Dikamarku Dulu

Tahun 2001, sebuah majalah menobatkannya sebagai salah satu playboy tahun itu. pesonanya telah menyihir cewek-cewek di Singapura, juga di tempat-tempat ia bertanding (katanya...). di tahun itu juga Taufik membuat ‘ulah’. Ia memutuskan hengkang ke Singapura mengikuti pelatihnya, Mulyo Handoyo. Tetapi setahun kemudian ia bersedia di panggil pulang, memperkuat tim Thomas Indonesia. Aku gembira menyaksikannya sumringah memegang piala Thomas tahun 2002.


Tahun 2004, di Athena, akhirnya Taufik mewujudkan impiannya meraih medali emas olypiade. Aku turut berbahagia untuknya. Kebahagiaan semakin lengkap ketika setahun kemudian ia menjadi juara dunia. Dia berhasil! Dia benar-benar sedang berada di puncak. Dan kemudian tiba masa ia menurun. Prestasinya pelan-pelan surut. Sinarnya memudar. Hingga akhirnya Sang Bintang memutuskan beristirahat. Ia mundur setelah 25 tahun berkiprah sebagai atlet. 25 tahun yang ia jalani dengan berlatih, berlatih, dan berlatih keras.


Telah tiba saatnya juga bagiku untuk mengucapkan selamat tinggal pada sang idola, The Legend. Yeah, its time to say goodbye. Lima belas tahun aku mengidolakannya. I5 tahun aku selalu mengikuti berita apapun tentangnya. Aku sadar, di luar lapangan bulu tangkis ia bukan sosok yang sempurna untuk menjadi idola, teladan ataupun panutan. Tetapi bagi Indonesia ia adalah seorang pahlawan yang mengharumkan nama negara di kancah internasional. Dan bagiku, kekalahan ataupun kemenangannya pernah menjadi penentu pasang surut semangat. 


Semoga ia sukses membina Taufik Hidayat Arena, menggembleng generasi baru yang akan meneruskan jejak prestasinya. Terima kasih A’ Taufik. Indonesia bangga padamu. We always proud of you, The Legend. 



Tweet Taufik di akun twitternya @Taufikhidayat_1
“25 tahun berkarir di dunia bulutangkis. 25 tahun merasa manis dan pahitnya perjuangan. Proses hidup yang ngga akan pernah saya lupakan”
“Thank you semua atas supportnya selama ini. Mudah-mudahan perjuangan ini bisa menjadi inspirasi dan pelajaran untuk kita semua. “
“Winning is my attitude and keeping it is my commitment”




KATA MEREKA TENTANG TAUFIK


Lee Chong Wei
"Taufik adalah teman terbaik saya, kali ini adalah perhentian
terakhir karirnya sebagai atlet”
"Meskipun pertandingan terakhir, dia (TH) melakukan yang terbaik.”
"Dia (TH) pemain bulu tangkis terbaik di dunia dan dia memiliki pengaruh yang besar (bagi Chong Wei)”
"Karena ketika saya masih kecil, tujuan saya adalah untuk melebihinya! Itu mengilhami saya untuk berlatih lebih keras"
"Di lapangan kami adalah musuh, tapi di kehidupan sehari-hari kita adalah teman baik"

Lin Dan
"Ini adalah dinamika setiap atlet, Anda harus menghadapi para fans untuk mengucapkan selamat tinggal" -Lin Dan
"Tetapi bertahun-tahun kemudian, merekak (yang sudah pensiun) tetap dalam ingatan. Kesan paling berharga dan juga tidak bisa dilupakan" -Lin Dan
"Ada perasaan menyesal tidak bisa melawan Taufik di Indonesia Open" -Lin Dan
"Taufik adalah superstar, dia begitu karismatik, fansnya pasti akan sangat sedih menghadapi hal ini (TH pensiun)" -Lin Dan
 
 Peter Gade
"Seorang teman baik dan salah satu pemain terbaik sepanjang masa akan pensiun di depan publiknya sendiri"
 "Berharap yg terbaik untuknya. Saya akan selalu mengingat pertandingan kami sebagai sesuatu yg sangat spesial. Terima kasih, Taufik”
Bao Yixin
“Aku bertanya mengapa dia (TH) pensiun, dia bilang dia sudah tua, masa depan akan menghargai keahliannya dgn cara tersendiri” 
 Chen Long
“Suatu kehormatan menyaksikan pensiunnya seorang Taufik di Indonesia, ketika ia berbalik pergi, ada ledakan duka & kesedihan”
“Caranya bermain (bulutangkis) menyenangkan, kepribadiannya khas, setara kualitas bintang (idola terkenal)...”
“Dia (Taufik) IDOLA masa kecilku, sang maestro bulutangkis. Penghormatan kepada Idola. Berharap kehidupannya kedepan lebih menarik”
Tommy Sugiarto
“Taufik merupakan sosok pemain legenda. Seorang bintang besar yang sudah menjadi juara di berbagai ajang besar”
“Ia juga idola saya. Dengan mundurnya TH sebagai atlet memberi motivasi bagi kami para junior untuk meneruskan prestasinya di sektor MS”
Liliana Natsir
“Dia (TH) salah satu legenda bulutangkis Indonesia, mudah-mudahan di luar bulutangkis dia bisa lebih sukses lagi”
Ami Gumelar
“Buat dia (TH) itu (pensiun) tidak gampang, dia sempat galau 6 bulan hingga setahun buat mempertimbangkan hal itu sebelum akhirnya benar-benar mundur”


KATA TAUFIK

"Mungkin orang-orang bilang saya kontroversi, yang vokal, yang bandel, tapi semua saya buktikan dengan prestasi. Itu yang bikin saya senang"
"Tapi, jeleknya saya jangan dicontoh. Contohlah prestasinya"
"Kenanglah saya dengan mengingat banyak hal yang telah saya berikan buat negara ini"
"Seperti saya juga mengingat olahraga ini sebagai sesuatu yang memberi banyak hal dan saya melupakan semua hal menyakitkan yang terjadi di masa lalu.”



1 komentar: