SUMPAH UNTUK INDONESIA
Gemuruh
semangat
Memayungi
langit Batavia Oktober 85 tahun silam
Para
pemuda menyuarakan tekad
Menyatukan
semangat
Dalam
satu sumpah berbingkai INDONESIA
Sumpah
itu menggema di seantero negeri
Menyalakan
api perjuangan
Sejarah
memahatkan prasasti
Saksi
betapa semangatnya pemuda Indonesia
Tahun
berganti
Hingga
hari ini sumpah itu terus diperingati
Pemuda
kita masih kuat dan semangat
Kuat
berorasi dan demonstrasi
Kuat
berpangku tangan tanpa karya untuk negeri
Kuat
berperilaku anarki
Ada
ribuan pemuda yang kuat
Tapi
hanya segelintir yang semangat
Berkarya
nyata untuk negeri.
Gemuruh
semangat 1928 telah pudar
Kekuatan
dan semangat itu tak lagi menyatu
Dalam
satu sumpah untuk INDONESIA
28
Oktober 2013
KEPADA KAWAN
Ini
tentang negeri kita kawan
Semakin
hari kian carut marut tak karuan
Beragam
konflik, pertikaian, pertentangan kepentingan
Diramu
sebagai tontonan harian,
Menemani
sarapan, santap siang dan makan malam
Aku,
kamu, kita semua..
Muak..
Tapi
aku, kamu, kita semua
Tidak
berdaya terlarut di dalamnya.
Bangun,
Teman...
Buka
lebar matamu
Kita
adalah pewaris negeri ini
Harapan
ibu pertiwi
Dipundak
kita masa depan negeri ini ditumpukan.
Berkarya,
kawan
Persembahkan
segenap jiwa ragamu
Sembuhkan
luka negeri tercinta kita
Jikapun
kau tak bisa atau tak mau berusaha
Jangan
menambah beban ibu pertiwi kita
Dengan
kekerasan, anarki atau lain huru hara
Duduk
manislah sebagai generasi apatis.
Tapi
apa iya kau mau jadi seorang apatis?
Ayo,
kawan..
Jangan
kecewakan
Pemuda
1928
Pejuang
1945
Revolusioner
1966
Reformis
1998
Juga
semua generasi pejuang yang tidak bernama
Sebelum
hingga setelah negeri ini diproklamirkan.
Kita
mewarisi semangat perjuangan mereka
Kita
mewarisi hasil perjuangan mereka.
Jangan
siakan tetes keringat dan tumpah darah mereka.
Ayo,
Kawan
Ini
tentang negeri kita.
Bersumpahlah
sekali lagi
Lebih
nyaring, lebih semangat, lebih bertenaga.
Kita
berdiri di garda depan Republik
Berdayakan
potensi diri
Berkarya
Persembahkan
terbaik untuk negeri.
Berikrarlah, kawan..
Kita
bukan generasi apatis.
Lihatlah
jalan yang terbentang.
Berbinar
harapan.
28 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar