Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 26 Maret 2014

Athirah, Kisah tentang Ibu yang Menggugah

AthirahAthirah by Alberthiene Endah
My rating: 5 of 5 stars

Airmataku menitik ketika membaca prolog novel ini. Air mata juga makin meleleh ketika mencapai epilog. Cerita tentang ibu, pengorbanan dan perjuangannya selalu menyentuh. Dan karena kisah ini menyangkut seorang tokoh besar, sentuhannya semakin terasa. Kita mengenal sosok tokoh yang sekarang, dan ketika kita berkesempatan melongok ke masa lalunya, tersibak tabir yang membuatmu tercengang.
Athirah adalah kisah tentang keikhlasan, pengorbanan juga perjuangan ibunda Jusuf kalla. Ini adalah kisah tentang istri yang dipoligami. Seorang istri yang berjuang melawan sakit hatinya, memantapkan kesabaran dan mengajarkan nilai-nilai kesabaran, persatuan dan perdamaian kepada anak-anaknya. Ini adalah kisah luar biasa dari seorang tokoh yang luar biasa. Bagaimana Jusuf Kalla remaja melewati pergolakan batin yang hebat dalam menghadapi masalah dalam keluarganya.
Quote:
‘’Kau telah mati jika hidupmu tak lagi memberimu alasan untuk bersabar.”
‘’Allah tidak akan memberikan keindahan yang sempurna tanpa didahului perjalanan terjal.’’
‘’Ketentraman bukan berasal dari apa yang kau lihat, tapi dari apa yang kau rasa.’’
“Kita semua harus belajar dan memahami pentingnya kesetiaan, keikhlasan dan juga tanggung jawab kepada keluarga. Karena dari keluargalah kita lahir dan tumbuh, kepada mereka jugalah kita mewariskan segalanya dan menyerahkan hari-hari terakhir dalam hidup kita.”


View all my reviews

Melukis Pelangi: Catatan Hati Oki Setiana Dewi

Melukis Pelangi: Catatan Hati Oki Setiana DewiMelukis Pelangi: Catatan Hati Oki Setiana Dewi by Oki Setiana Dewi
My rating: 4 of 5 stars

Perjalanan hidup Oki, prosesnya menjadi Oki yang sekarang terangkum dalam buku ini. Kisah dibuka dengan cerita masa kecil Oki di Batam. Tentang keluarganya dan kenakalan-kenakalan khas anak-anak. Berlanjut dengan oki remaja yang populer di kotanya. Kepopuleran yang ia raih dengan perjuangan. Bagaimana ia dengan gigih mengikuti lomba fashion show tapi tidak pernah menang. Oki tidak menyerah dan terus mencoba hingga akhirnya mendapat piala dan kemudian selalu juara. Oki punya mimpi menjadi artis. Mimpi itu ia tuliskan dalam buku hariannya.
Untuk mewujudkan mimpinya Oki pindah ke Jakarta. Ia meninggalkan kariernya yang sedang menanjak di Batam untuk merintis jalan menjadi artis di Ibukota. Tetapi semua tidak berjalan mulus. Oki harus berjuang keras mengikuti casting demi casting sepulang sekolah, kadang baru pulang menjelang subuh karena menunggu syuting yang hanya sebagai figuran.
Kemudian ujian Allah datang. Ibunya menderita sindrom penyakit kulit.. Oki sungguh sedih menyaksikan penderitaan ibunya. Karenanya ia bertekad untuk memperbaiki diri, menjadi anak shalehah yang selalu bisa mendoakan ibunya. Oki pun memutuskan berjilbab. Banyak tantangan yang menguji kesungguhan Oki berhijrah. Ia mendapatkan beberapa tawaran bermain ftv tapi dengan syarat harus membuka jilbab. Oki memang mengalami kesulitan keuangan untuk pengobatan ibunya, tapi ia menolak tawaran itu. hatinya telah mantab untuk mempertahankan hidayah yang datang padanya.
Perlahan Oki melupakan mimpinya menjadi artis. Ia gembira mimpinya menjadi mahasiswi Universitas Indonesia menjadi kenyataan. Maka Oki menjalani perannya sebagai mahasiswa. Ia bahkan menjadi mahasiswa terbaik di angkatannya. Kemudian oleh teman-temannya Oki didorong mengikuti audisi Bintang Film ketika Cinta Bertasbih. Audisi yang pada akhirnya membawa Oki mewujudkan mimpi yang pernah ia tinggalkan. Oki terpilih memerankan peran utama Anna Althafunnisa.
Perannya di film itu megorbitkan nama Oki dan kawan-kawannya. Ia menjadi terkenal, berkesempatan ke Mesir, road show ke berbagai kota, diundang keberbagai acara. Tetapi Oki berusaha tidak terbuai semua nikmat itu. ia mensukuri semua yang ia raih, berusaha tidak riya dan sombong, dan tetap istiqomah dengan kemuslimahannya.
Salut untuk Mbak Oki. Ia seorang yang cerdas, teguh dan pejuang keras. Di beberapa bagian dalam buku ini kamu bisa meneteskan airmata haru. Pengalaman-pengalaman yang dituturkannya juga bisa menjadi refleksi untuk semua kita. Oki tanpa menggurui mengajak kita merenungi makna hidup. Sudahkah kita berhijrah? Sudahkah kita menjemput hidayah?


View all my reviews